Accelerate the way to be an experienced backend engineer
ProjectSprint adalah program belajar intensif selama 1.5 bulan yang mengakselerasi perjalananmu menjadi experienced backend engineer melalui pembelajaran berbasis proyek.
*project dengan availability dan scalability tinggi yang di uji dengan load test yang kompreensif, dan di deploy dengan CI/CD ke cloud seperti AWS
Apa bedanya dengan program belajar yang lain?
ProjectSprint vs Bootcamps
Apa aja yang akan kamu dapat?
Benefit dari ProjectSprint!
Portofolio yang kuat
Latih dirimu dibawah tekanan tinggi
Eksposur langsung ke Cloud Provider
Exponential Learning
Tech Stack
Kerjakan project dengan akses ke resources berikut
AWS RDS with Postgres
Penampungan data dengan skema RDBMS, sama seperti MySQL
Github Action / Gitlab CI/CD
Implementasi Continuous Integration & Deployment di Github / Gitlab
Docker
Bungkus aplikasi ke dalam container agar mudah di deploy
AWS EC2
Server / VPS / Komputer yang berada di Cloud dari AWS
AWS ECR
Alternatif AWS untuk Docker Registry
AWS ECS
Alternatif AWS untuk Docker Kubernetes
Terraform*
Infrasturcture as Code (IaC) untuk manage sumber daya cloud
Grafana & Prometheus*
Mengumpulkan metrics yang dikeluarkan oleh sistem dan visualisasinya
Dan masih banyak lagi*
AWS Cloud Map, Elastic Load Balancing Envoy, Consul, OpenTelemetry, Elasticsearch, Redis, dll
AWS RDS with Postgres
Penampungan data dengan skema RDBMS, sama seperti MySQL
Github Action / Gitlab CI/CD
Implementasi Continuous Integration & Deployment di Github / Gitlab
Docker
Bungkus aplikasi ke dalam container agar mudah di deploy
AWS EC2
Server / VPS / Komputer yang berada di Cloud dari AWS
AWS ECR
Alternatif AWS untuk Docker Registry
AWS ECS
Alternatif AWS untuk Docker Kubernetes
Terraform*
Infrasturcture as Code (IaC) untuk manage sumber daya cloud
Grafana & Prometheus*
Mengumpulkan metrics yang dikeluarkan oleh sistem dan visualisasinya
Dan masih banyak lagi*
AWS Cloud Map, Elastic Load Balancing Envoy, Consul, OpenTelemetry, Elasticsearch, Redis, dll
*hanya tersedia untuk paket Microservices
Bagaimana jadwal nya?
Berikut adalah jadwal yang akan kita lalui dalam satu batch
Available Packages
Selesaikan challenge dengan package yang sesuai untukmu
โก๏ธ Monolith
Team Size: 1-4 orang
Cocok untuk
- Praktik membangun Backend yang berperforma
- Transisi ke role Backend
- Mendapat pengalaman langsung dengan Cloud
- Berlatih bekerja sama dengan tim
Yang bisa kamu coba
- 1 Server EC2 & 1 Service Fargate ECS + ECR
- 1 Postgres RDS
Rp 200.000
/ Team
๐ Microservices
Team Size: 1-6 orang
Cocok untuk
- Praktik membangun Backend dengan Distributed Systems
- Hands on dengan Microservices
- Bersiap untuk role Senior Backend
- Berlatih berkolaborasi dengan sesama professional
Yang bisa kamu coba
- 3 Server EC2 & 3 Service Fargate ECS + ECR
- 3 Postgres RDS
- 1 ELB / 1 Server EC2 (untuk alternatif seperti Envoy / Nginx / Trafeik)
- 1 Server EC2 (untuk Grafana / Prometheus)
- 1 Cloud Map / 1 Server EC2 (untuk alternatif seperti Consul / Eureka)
Rp 1.000.000
/ Team
Alur Registrasi
Langkah yang kamu harus lalui
(Dibutuhkan aplikasi Discord, akan dibuka saat jadwal matchmaking mulai dekat)
Apa kata mereka yang sudah ikut?
Lebih dari 50+ peserta sudah lulus dan membagikan pengalamannya
Rifqi
๐ \@rifqi
#MahirGolangDalam4Minggu yup, you read that right, no bs straight to projects.Berasa real world project, pas awal. Masuk ada gambaran bakal dituntun atau ada tutorialnya dulu, but nope semua team harus bergerak mandiri untuk explore. Walau kalau stuck bisa diskusi dengan team lain atau summon mas nanda๐ Setiap weekend berasa judgment day, tiap team akan diadu stress test untuk nguji performa project. Dan ada sesi gali kode untuk belajar bareng apa yang bikin performa bagus dan kurang bagus
Malik
๐ \@malik6317
Seru banget ikut ini, serasa dapat achievement kalo bisa lolos test tiap minggu walaupun belum pernah jadi yang terbaik. Di sini juga dapat pengalaman, baik dari eksplorasi sendiri maupun diskusi para member yang keren-keren.
Shani
๐ \@shani
Langsung hands on ngerjain project pakai bahasa asing sangat membantu proses belajar, jauh lebih cepet dari sekedar ngikutin tutorial di youtube atau udemy karena ini kita harus mikir sendiri gimana cara terbaik buat ngerjain requirementsnya.
Dio
๐ \@dionedo
Beyond believe bisa dapet banyak banget knowledge soal Backend. Mulai dari develop API pakai go beserta memahami syntax golang, develop query ke postgre langsung yg ngga cuma asal query tp mesti mikirin efektivitas query tsb yg nantinya bisa mempengaruhi performance. Dan yg paling challenging develop api yang mesti menghitung pakai haversine, made me quite crazy ๐ฎโ๐จ + punggung pegel banyakan debug. Dan yang ngga lupa juga dikasih pengalaman deploy ke AWS! Mahal!
Rafif
๐ \@inMyDream
Selama project sprint, saya mendapatkan pengalaman baru saat mengerjakan projek backend. Karena baru kali ini project diuji menggunakan unit test, berhasil mendapatkan unit test 100% rasanya senang sekali, kayak habis nyelesein game
Hakim
๐ \@inMyDream (one of the team member)
Seru bgt! Ngerasa beneran kerja dan ada reward hasilnya.ProjectSprint ini menurutku upgrading in a very literal sense. Week pertama struggle keepup, week kedua struggle sama requirement yang belum nyambung dikepala, week ketiga dah mulai sat set di appnya tapi bingung lagi dicloud. Week keempat baru bisa berhasil. Dalam empat minggu saya sendiri bisa belajar banyak hal dibandingkan semasa saya kuliah
Zidan
๐ \@vinsskyy (one of the team member)
Selama sebulan ikut ProjectSprint ini, aku dapat banyak ilmu yang di luar ekspektasi. Awalnya kukira bakal kayak bootcamp-bootcamp biasa, tapi ternyata enggak sama sekali. Di sini bener-bener dipush buat nyelesain project yang bisa dibilang cukup kompleks dalam seminggu, walo aku telat terus dan enggak pernah sempat ikut showcase ๐ญ. Aku juga ketemu banyak suhu yang insight-nya keren-keren. Bootcamp ini ngisi gap kekosongan ilmu backend yang aku punya. Selain itu, aku jadi tahu seberapa cepat ritme kerja di industri. Overall, pengalaman ini sangat berharga dan membuka mata banget tentang dunia backend.
Frequently Asked Questions
Pertanyaan yang sering ditanyakan
Perbedaan yang paling terlihat adalah dari metode belajarnya, bootcamp coding biasanya mengajarkan dahulu sebelum membuat project yang umumnya berskala kecil Sedangkan di ProjectSprint, tidak diajarkan apa-apa, belajar otodidak dari internet / bertanya, dan membuat project berskala besar yang di deploy langsung ke server AWS yang disediakan, membuat kalian dapat bereksperimen tentang cara menyelesaikan project, seperti layaknya di dunia kerja Membuat kalian memiliki portofolio yang kuat dan terbukti di lapangan dengan di test menggunakan simulasi load test yang besar.
Beneran, namun jika kalian butuh arahan, kalian masih dapat bertanya ke mentor atau ke tim lain di grup Discord yang nanti disediakan
Kamu masih dapat mengikuti program sampai selesai meskipun beberapa kali gagal mengerjakan project Namun tidak apa-apa gagal, gagal juga bagian dari pembelajaran, dan mending gagal disini daripada gagal di tempat bekerja. Kamu juga dapat mencontoh kodingan tim lain sebagai inspirasi agar dapat menyelesaikan project selanjutnya lebih cepat lagi.
Boleh, dan itu umum terjadi di batch-batch sebelumnya, namun jangan lupa untuk info mentormu dahulu
Banyak peserta batch-batch sebelumnya yang sewaktu itu, hanya bisa Java, Javascript, Python, Kotlin, dan lain-lain, meskipun awal project kodenya berantakan, pada akhirnya mereka semua bisa faham golang dengan baik kok
Semua meeting bersifat opsional dan akan direkam untuk mengakomodir yang berhalangan ikut, Hanya showcase di hari Sabtu yang wajib, itupun di sesi yang kalian pilih.